Baju Batik Di mata masyarakat awam, batik dikenal secara global sebagai pakaian yang biasa dikenakan oleh orang-orang di daerah Jawa khususnya Jawa Tengah (Solo) dan Yogyakarta. Batik menjadi ciri khas daerah tersebut sehingga dahulu jika melihat orang mengenakan pakaian batik atau sarung batik, langsung ditebak itu pasti orang Jawa. Kalaupun kalangan umum lainnya mengenakan batik, hanya sebatas sebagai pelengkap berbusana dalam perhelatan resmi misalnya dikenakan pada pesta pernikahan. Keadaan menjadi berubah 180 derajat ketika terjadi keributan yang berawal dari tindakan Malaysia mengklaim batik sebagai milik negara jiran itu pada tahun 2008. Pengakuan negara tetangga ini membuat perajin batik resah dan masyarakat Indonesia gusar. Tiba-tiba semua kalangan yang tadinya tak peduli,generasi muda yang sebelumnya mengangggap batik itu gak gaul sampai pemerintah dibuat kebakaran jenggot melancarkan aksi protes melakukan berbagai upaya agar batik diakui dunia sebagai warisan buadaya Indonesia. Usaha yang membuahkan hasil dengan dikukuhkannya Baju Batik dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak Benda Warisan Manusia oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi. Pemerintah pun mencanangkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional dan menghimbau masyarakat untuk mengenakan batik.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, Baju batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu. Beberapa daerah penghasil batik yang terkenal di Indonesia adalah Pekalongan, Cirebon, Lasem, Madura, Yogyakarta dan Surakarta.

Terinspirasi oleh uniknya batik Indonesia, JERIN (Jerman Indonesia) mengadakan pameran “Indonesian Batik : A Living Heritage” (Batik Indonesia “Warisan Budaya Yang Hidup“) yang didanai oleh Kementerian Luar Negeri Pemerintah Federal Jerman. Pameran yang awalnya dijadwalkan berlangsung 25 Januari - 6 Pebruari 2012 ini, diperpanjang hingga 14 Pebruari 2012 nanti. Beragam informasi penting seputar batik bisa didapatkan di pameran ini diantaranya : sambutan selamat datang berisi uraian latar balakang dan maksud pameran, sejarah batik Indonesia lewat “Baju Batik dari Masa ke Masa” yang dipasang di samping kiri pintu masuk, etimologi batik, beragam corak batik, batik kerajaan, cara pembuatan serta pewarnaan alami.

Hal lain yang menarik adalah tampilnya para seniman Eropa yang mendalami seni batik, turut memamerkan hasil karya mereka. Lalu ruang pamer untuk beberapa karya perintis batik modern Iwan Tirta dan Clean Batik Initiative (CBI) yaitu program menuju terciptanya industri batik yang ramah lingkungan yang disponsori oleh Komisi Uni Eropa dan Ekonid.
Batik hanyalah satu dari sekian banyaknya warisan Indonesia. Terkadang kita baru tersentak ketika sesuatu yang kita miliki dan yang tak kita hiraukan karena kita tidak menyadari betapa berharganya dia; terancam terenggut dari tangan kita. Ayo, jangan menunggu negara lain mengakui warisan budaya kita baru kita tersadar! Mari kita buka mata, mencoba melihat lebih jauh ke dalam negeri kita, menikmati dan mensyukuri betapa kayanya warisan budaya bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

Baju Batik
Il n'y a pas de commentaire sur cette page. [Afficher commentaires/formulaire]